Jakarta, CNBC Indonesia – Pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah pelosok tak hanya ‘membebaskan’ warga dari kungkungan keterbatasan informasi. Program tersebut juga mampu mendongkrak potensi ekonomi lokal hingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Bakti KOMINFO telah membangun hampir 5.000 BTS di 134 kabupaten dan 26 provinsi.
Terbaru, Presiden Joko Widodo meresmikan Pengoperasian Sinyal BTS 4G BAKTI dan Akses Internet di Daerah 3T serta pengoperasian Integrasi Satria-1 di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada hari Kamis (28/12/2023)
BAKTI yang didirikan pada 2006 berperan besar sebagai konektivitas yang menghubungkan antar wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau.
Penelusuran tim CNBC Indonesia menunjukkan di daerah di mana dibangun BTS program BAKTI mengalami peningkatan dari sisi pertumbuhan ekonomi.
Kondisi tersebut terlihat jelas pada wilayah pelosok yang menjadi magnet pariwisata Indonesia, seperti Labuan Bajo, Sumba Timur, hingga Raja Ampat.
Program BAKTI Kominfo sudah membangun 89 BTS di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembangunan tersebut menjadi babak baru dalam cara memperkenalkan dan menjual kain tenun asal wilayah tersebut.
Bila dulu orang menjual kain di kampung sentra tenun, pasar mingguan atau Paranggang, atapun di art shop hotel maka kehadiran jaringan internet memungkinkan penjual bisa menjual barangnya dengan bertransaksi online. Pemasaran juga tidak lagi tradisional tetapi juga melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Adanya jaringan internet memungkinkan pembuat kain bisa memotong jalur distribusi perdagangan sehingga keuntungan yang didapat lebih besar.
Dampak lainnya adalah semakin banyak warga yang masuk ke dalam askes perbankan karena transaksi online tersebut.
Selain bertani, menenun kain adalah mata pencaharian lain yang tak kalah penting bagi masyarakat Sumba khususnya perempuan.
Dengan keberadaan jaringan internet, kaum perempuan bisa lebih diperdayakan untuk berproduksi sekaligus berperan besar dalam pelaku ekonomi transaksi online.
Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas yang mengakses internet (termasuk Facebook, twitter, BBM, Whatsapp) dalam 3 bulan terakhir selama survei di Sumba Timur meningkat dari 32,91% pada 2020 menjadi 56,66% pada 2022.
Pertumbuhan ekonomi Sumba Timur juga dengan cepat bangkit setelah pandemi dari kontraksi 0,83% pada 2020 menjadi 2,63% pada 2022.
Jaringan internet juga ikut membantu menaikkan daya tarik wisata Sumba Timur. Jumlah kunjungan wisatawan ke Sumba Timur pada 2022 melonjak 88% menjadi 34.896.
Jumlah hotel di kabupaten tersebut juga bertambah dengan cepat dari delapan pada 2016 menjadi 13 pada 2022.
Tak hanya di Sumba Timur, pembangunan BTS juga ikut menopang ekonomi di Raja Ampat di Papua. Program BAKTI Kominfo sudah membangun 68 BTS di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.
Salah satunya adalah di Kelurahan Bonkawir-Distrik Kota Waisai, Raja Ampat, 11 Juli 2018.
Dikutip dari website resmi pemerntah Raja Ampat, Kominfo dan pemerintah pernah melakukan survei terhadap kepuasan masyarakat akan hadirnya BTS.
“Kami sangat terbantu dengan hadirnya BTS di kelurahan ini. Sebelumnya kami sangat susah berkomunikasi, karena sinyal telepon tidak ada. Tetapi sekarang dari tempat tidur saja kami juga sudah bisa telepon bahkan bisa berinternet karena jaringan ini jaringan 4G. Ia berharap Kementerian Kominfo terus melayani masyarakat hingga ke pelosok-pelosok terpencil di Raja Ampat,” ujar perangkat desa pada periode tersebut AwaK Omkarsba, dikutip dari website resmi pemerintah Raja Ampat.
Ekonomi Raja Ampat terus melambung dari 4,16% sebelum pandemi Covid-19 ke 11,97% pada 2022.
Berikut beberapa pergerakan pertumbuhan ekonomi di daerah pelosok yang sudah dicakup program BAKTI: https://perjuangangila.com/